Raja Navaro, adalah seorang Raja yang sangat beruntung.
Kerajaanya sangat makmur, Rakyatnya setia, dan tak ada musuh yang menyerangnya.
Apabila Raja sedang sedih, seluruh penghuni istana ikut sedih.
Baginda Raja Navaro mempunyai seorang putri yang
sangat disayangi, namanya Putri Maria. Baginda saat ini sangat bersedih, karena Putri Maria jatuh sakit makin hari makin parah sakitnya, sampai
akhirnya tak sadarkan diri. Semua Tabib terpandai dinegeri itu didatangkan keistana, tapi tak
seorangpun yang bisa menyembuhkan Putri Maria.
Rakyat menjadi prihatin atas musibah yang menimpa Rajanya..
Namun mereka tak berdaya menolongnya.
Tersebutlah seorang anak muda bernama Carlos. Seorang pengembala kambing. Setiap hari menggiring kambing-kambingnya kebukit bukit untuk merumput. Jika malam tiba, kambing kambing itu damasukan kedalam kandang yang tertutup rapat agar tidak dimangsa srigala.
Suatu sore menjelang malam, ketika memasukan kambing kambingnya kedalam kandang. Carlos mengetahui ada seekor kambingnya yang hilang. Dengan kesal terpaksa Carlos kembali kebukit untuk mencari kambingnya yang hilang.“Kalian semua sudah bekerja dengan baik” lanjut Raja penyihir. “Pergilah dan temui aku seminggu lagi.” Mereka bubar singgasana yang bersinar itu lenyap dan Carlos kembali berada di tengah kegelapan. Suara kambing mengembik mengembalikan kesadaranya. Segera digendong kambingnya pulang kekandang. Malam itu Carlos tak dapat tidur sekejappun.
Keesokan paginya Carlos menyuruh adiknya untuk menggembalakan kambing,. Sementara dia pergi ke istana. Tak gampang untuk menghadap Baginda Raja. Tapi karena Carlos Nampak polos dan jujur seorang pengawal membawanya menghadap kepala pengawal, yang seterusnya membawa Carlos menghadap baginda.
“Beri sup kura-kura pada Putri Maria.” Kata Carlos dengan terengah-engah.
“Sup kura-kura?!” seru Raja kaget. “Sungguh kurang ajar kamu! Bagaimana binatang menjijikan itu bisa menyembuhkan putriku? Heh!”
“Maaf Baginda… Bukan kura-kura sembarangan “ kata Carlos menerangkan. “Harus kura-kura yang tinggal dalam pipa utama saluran air mungkin kura-kura itu telah makan tumbuhan tertentu yang bisa menyembujkan Putri Maria. Pokoknya sup kura-kura itu sangat mujarab.”
Sakit Putri Maria sudah sangat parah sekali. Akhirnya Baginda Raja menyetujui usul Carlos. Maka diperintahkan mencari kura-kura itu, memasaknya menjadi sup dan kuahnya diminumkan kepada Putri Maria selama tiga hari berturut turut.
Pada hari ketiga, Putri Maria benar-benar sembuh. Pipinya memerah dan matanya kembali bercahaya. Rakyat Negri Navaro bersuka cita.
Baginda Raja Navaro memanggik Carlos. Ia sangat berterima kasih karena pemuda itu telah menyembuhkan sakit putrinya. Carlos kemudian menceritakan bagaimana ia sampai mengetahui rahasia kesembuhan putri Maria.
Beberapa hari kemudian Raja memerintahkan pemuka-pemuka agama untuk berdoa bersama, terutama dihutan dikaki bukit. Sejak saat itu para penyihir tidak berani mengganggu rakyat Navaro.
Meskipun demikian penduduk tetap menamakan hutan itu hutan penyihit dan tak seorangpun berani masuk ketempat itu, kecuali jika terpaksa.
Sedangkan Carlos, diangkat Baginda Raja, Carlos menjadi Komandan pasukan pengawal raja serta tinggal di lingkungan istana. dan akhirnya ia menikah dengan Putri Maria yang telah diselamatkanya.
Tersebutlah seorang anak muda bernama Carlos. Seorang pengembala kambing. Setiap hari menggiring kambing-kambingnya kebukit bukit untuk merumput. Jika malam tiba, kambing kambing itu damasukan kedalam kandang yang tertutup rapat agar tidak dimangsa srigala.
Suatu sore menjelang malam, ketika memasukan kambing kambingnya kedalam kandang. Carlos mengetahui ada seekor kambingnya yang hilang. Dengan kesal terpaksa Carlos kembali kebukit untuk mencari kambingnya yang hilang.“Kalian semua sudah bekerja dengan baik” lanjut Raja penyihir. “Pergilah dan temui aku seminggu lagi.” Mereka bubar singgasana yang bersinar itu lenyap dan Carlos kembali berada di tengah kegelapan. Suara kambing mengembik mengembalikan kesadaranya. Segera digendong kambingnya pulang kekandang. Malam itu Carlos tak dapat tidur sekejappun.
Keesokan paginya Carlos menyuruh adiknya untuk menggembalakan kambing,. Sementara dia pergi ke istana. Tak gampang untuk menghadap Baginda Raja. Tapi karena Carlos Nampak polos dan jujur seorang pengawal membawanya menghadap kepala pengawal, yang seterusnya membawa Carlos menghadap baginda.
“Beri sup kura-kura pada Putri Maria.” Kata Carlos dengan terengah-engah.
“Sup kura-kura?!” seru Raja kaget. “Sungguh kurang ajar kamu! Bagaimana binatang menjijikan itu bisa menyembuhkan putriku? Heh!”
“Maaf Baginda… Bukan kura-kura sembarangan “ kata Carlos menerangkan. “Harus kura-kura yang tinggal dalam pipa utama saluran air mungkin kura-kura itu telah makan tumbuhan tertentu yang bisa menyembujkan Putri Maria. Pokoknya sup kura-kura itu sangat mujarab.”
Sakit Putri Maria sudah sangat parah sekali. Akhirnya Baginda Raja menyetujui usul Carlos. Maka diperintahkan mencari kura-kura itu, memasaknya menjadi sup dan kuahnya diminumkan kepada Putri Maria selama tiga hari berturut turut.
Pada hari ketiga, Putri Maria benar-benar sembuh. Pipinya memerah dan matanya kembali bercahaya. Rakyat Negri Navaro bersuka cita.
Baginda Raja Navaro memanggik Carlos. Ia sangat berterima kasih karena pemuda itu telah menyembuhkan sakit putrinya. Carlos kemudian menceritakan bagaimana ia sampai mengetahui rahasia kesembuhan putri Maria.
Beberapa hari kemudian Raja memerintahkan pemuka-pemuka agama untuk berdoa bersama, terutama dihutan dikaki bukit. Sejak saat itu para penyihir tidak berani mengganggu rakyat Navaro.
Meskipun demikian penduduk tetap menamakan hutan itu hutan penyihit dan tak seorangpun berani masuk ketempat itu, kecuali jika terpaksa.
Sedangkan Carlos, diangkat Baginda Raja, Carlos menjadi Komandan pasukan pengawal raja serta tinggal di lingkungan istana. dan akhirnya ia menikah dengan Putri Maria yang telah diselamatkanya.
Berjalan dimalam hari sangatlah sulit. Banyak parit-parit
dan pohon tumbang, atau semak berduri yang tak kelihatan karena gelap. Apalagi
mencari kambing yang tersesat. Tapi Carlos harus tetap pergi kehutan yang
mengelilingi kaki bukit.
Dengan hati-hati carlos berjalan menembus hutan. Tiba-tiba
ia melihat cahaya samar-samar ditengah hutan. Dia terkejut itu bukan cahaya
bulan, dan tidak melihat ada pengembara yang sedang berkemah, Carlospun
mengendap-endap kearah cahaya itu. Pikirnya, kambingnya mungkin ada disana
tertarik oleh cahaya itu.
Ternyata cahaya itu berasal dari singgasana Raja penyihir.
Dihadapan Raja penyihir , berdiri tiga orang nenek penyihir, tampang mereka
jelek dan menyeramkan. Raja penyihir membuka buku berkulit merah yang sudah
kumal.
“Kuharap kalian melaksanakan kejahatan yang sudah aku
perintahkan” kata Raja penyihir sambil menatap nenek-nenek sihir satu persatu.
“Tentu saja” jawab mereka suaranya parau “ ya kami memang
senang melakukan kajahatan”.
Bulu roma Carlos meremang mendengarnya dia tidak berani
bernafas takut kalau makhluk-makhluk mengerikan itu mengetahui persembunyianya.
“Ya aku telah membakar ladang jagung apinya menyala-nyala
indah sekali” kata salah satu nenek sihir. “Kubuat walikota sakit setelah makan
kue buatan isterinya sehingga walikota itu membenci istrinya”, sahut yang lain.
“Dan aku masih membuat Putri Maria tak sadarkan diri dengus
nenek sihir yang lainya lagi. Bodohnya mereka tak dapat menemukan rahasia
penyembuhanya. Ada seekor kura-kura dalam pipa saluran air kalau Putri Maria
ingin sembuh dia harus minum kuah sup kura-kura itu, tiga hari berturut-turut”.
Raja Penyihir tertawa puas. Tak seorangpun akan tahu rahasia
itu,” katanya lagi sambil menutup buku merahnya.
Tag :
cerita anak
0 Komentar untuk "RAHASIA TUKANG SIHIR"