cerita anak anak memberikan pelajaran dan menyampaikan pesan yang baik atau jelek dengan cara penyampaian berupa cerita

Laman

About this blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Whats Hot

Test Footer

Featured Posts

Putri berambut kaca

Putri berambut kaca

 

Warga kerajaan Fistulina sedang berbahagia,permaisuri melahirkan seorang putri cantik. Raja memberinya nama Dandelia karena wajah putri itu secantik bunga Dandelion.

Putri Dandelia tumbuh menjadi putri yang cerdas, yang istimewa, rambutnya hitam berkilau menyerupai kaca. Semua orang yang melihatnya berdecak kagum, “benar benar putri berambut kaca” komentar mereka.
Kehidupan berjalan dengan indah, hingga suatu hari munculah malapetaka. Kebakaran hebat melululantahkan kerajaan Fistulina.
Warga Fistulina menyelamatkan diri kekerajaan Alnicola, tetangga mereka. Karena terburu-buru mereka tidak sempat membawa barang-barang berharga, selain baju yang melekat dibadan.
Awalnya Raja Alnicola menyambut dengan tangan terbuka. Dia tahu kerajaan Fistulina sedang tertimpa musibah,  jadi, memang sudah seharusnya dia memberikan pertolongan. Tapi lama kelamaan Raja Alnicola harus berterus terang kepada Raja Fistulina.
“Maaf, Raja Fistulina. Aku tidak bisa berbuat banyak. Kerajaanku butuh uang. Kami tidak mampu kalau terus menanggung kehidupan rakyat Fistulina”.
“Kamilah yang seharusnya minta maaf karena membebani Kerajaan Alnicola. Kami mebutuhkan dana untuk membangun kerajaan kembali”.
“Bolehkah aku mengajukan usul? Tanya Raja Alnicola. “Tentu saja!” jawab Raja Fistulina. “Kemarin Permaisuri kerajaan Merulius datang. Dia terpesona oleh keindahan rambut kaca Puteri Dandelia. Bahkan dia mau membayar mahal asal bisa memiliki rambut seindah itu. Bagaimana kalau.. “Ah ya aku tahu! Biar kurundingkan dengan putriku.”
Raja Fistulina menjelaskan kesulitannya pada putri semata wayangnya. Tentu saja sang putri menjerit> “Tidak, ayah! Aku tidak mau menjualnya.” “Anaku hanya rambut kacamu yang bisa menyelamatkan kita!” “Tidak! Pokoknya aku tidak mau!”
Aha! Raja Fistulina mendapatkan ide. Dia berunding dengan permaisurinya, mereka berdua menyusun rencana.
Malam itu Putri Dandelia tertidur pulas. Dia tidak menyadari ketika seseorang mengendap-endap memasuki kamarnya. Putri Dandelia baru tersadar ketika ada tangan menyentuh bahunya.
“Tidaaaak! Jangan sentuh rambut kacaku!” Rupanya Raja Fistulina ignin memotong rambut kaca Putri Dandelia ketika tidur, sayang rencana itu gagal.

Putri Dandelia mulai khawatir. Diam diam dia melarikan diri dari istana. Putri Dandelia berjalan terus berjalan. Disepanjang jalan orang-orang member hormat. Dari rambutnya yang berkilau, orang orang langsung mengenalinya sebagai putri Dandelia.
“Rambut kakak bagus sekali!” seorang anak kecil berdiri dihadapannya,  Putri Dandelia tersenyum.
Tiba tiba anak itu berlari. Tak lama kemudian dia kembali membawa teman temannya. Anak anak itu mengelilingi putrid Dandelia sambil mengagumi rambutnya, Putri Dandelia tertegun. Mereka begitu kurus. Muka mereka pucat dan baju mereka robek sana sini sepertinya mereka kelaparan.
Seorang anak memberanikan diri menyentuh rambut Putri Dandelia, tanpa sadar air mata Putri Dandelia menetes, hatinya tersentuh oleh penderitaan mereka. “Kasihan…” gumam Putri Dandelia. “dengan rambut kacaku aku bias melakukan sesuatu untuk mereka!”
Cepat cepat Putri Dandelia berdiri, lalu berlari, barlari dan berlari.
“Ayah.. Ayah.. maafkan aku! Kupersembahkan rambutku ini untuk rakyat Fistulina”. Putri Dandelina menyerahkan seikat rambut kaca, dia telah memotong rambut kacanya menjadi sangat pendek. “Oh putriku engkau memang berhati emas”
Raja Fistulina segera menjual rambut kaca itu kepada permaisuri Merulius. Permaisuri Merulius segera membayarnya dengan sekantung uang emas!.
Keesokan harinya Putri Dandeliaberlari mendatangi ayahnya. “Ayah! Ayah! Lihat! Rambutku panjang kembali! Tadi pagi aku bangun dan rambutku sudah panjang kembali seperti dulu”. “Oh itu pasti itu berkat ketulusan hatimu, Dandelia”

Begitulah, setiap Putri Dandelia memotong rambutnya, pagi harinya rambut kaca itu tumbuh panjang seperti semula. Raja Fistulina menjual rambut rambut kaca Putri Dandelia pada kerajaan kerajaan tetangga. Ada yang menggunakan sebagai rambut palsu dan hiasan mahkota kerajaan.
Raja Fistulina berhasil membangun kerajaanya kembali. Berkat rambut kaca putri Dandelia, rakyat Fistulina tak miskin lagi. Mereka semakin mencintai Putri Dandelia. Ternyata tidak hanya rambutnya yang berkilau, hati Putri Dandeliapun bening dan berkilau seprti kaca.
 


Tag : cerita anak
0 Komentar untuk "Putri berambut kaca"

Back To Top