Putri berambut kaca
Warga
kerajaan Fistulina sedang berbahagia,permaisuri melahirkan seorang putri
cantik. Raja memberinya nama Dandelia karena wajah putri itu secantik bunga
Dandelion.
Putri
Dandelia tumbuh menjadi putri yang cerdas, yang istimewa, rambutnya hitam berkilau
menyerupai kaca. Semua orang yang melihatnya berdecak kagum, “benar benar putri
berambut kaca” komentar mereka.
Kehidupan
berjalan dengan indah, hingga suatu hari munculah malapetaka. Kebakaran hebat
melululantahkan kerajaan Fistulina.
Warga
Fistulina menyelamatkan diri kekerajaan Alnicola, tetangga mereka. Karena
terburu-buru mereka tidak sempat membawa barang-barang berharga, selain baju
yang melekat dibadan.
Awalnya Raja
Alnicola menyambut dengan tangan terbuka. Dia tahu kerajaan Fistulina sedang
tertimpa musibah, jadi, memang sudah
seharusnya dia memberikan pertolongan. Tapi lama kelamaan Raja Alnicola harus
berterus terang kepada Raja Fistulina.
“Maaf, Raja
Fistulina. Aku tidak bisa berbuat banyak. Kerajaanku butuh uang. Kami tidak
mampu kalau terus menanggung kehidupan rakyat Fistulina”.
“Kamilah
yang seharusnya minta maaf karena membebani Kerajaan Alnicola. Kami mebutuhkan
dana untuk membangun kerajaan kembali”.
“Bolehkah
aku mengajukan usul? Tanya Raja Alnicola. “Tentu saja!” jawab Raja Fistulina. “Kemarin
Permaisuri kerajaan Merulius datang. Dia terpesona oleh keindahan rambut kaca
Puteri Dandelia. Bahkan dia mau membayar mahal asal bisa memiliki rambut
seindah itu. Bagaimana kalau.. “Ah ya aku tahu! Biar kurundingkan dengan putriku.”
Raja
Fistulina menjelaskan kesulitannya pada putri semata wayangnya. Tentu saja sang
putri menjerit> “Tidak, ayah! Aku tidak mau menjualnya.” “Anaku hanya rambut
kacamu yang bisa menyelamatkan kita!” “Tidak! Pokoknya aku tidak mau!”
Aha! Raja
Fistulina mendapatkan ide. Dia berunding dengan permaisurinya, mereka berdua
menyusun rencana.
Malam itu Putri
Dandelia tertidur pulas. Dia tidak menyadari ketika seseorang mengendap-endap
memasuki kamarnya. Putri Dandelia baru tersadar ketika ada tangan menyentuh
bahunya.
“Tidaaaak! Jangan
sentuh rambut kacaku!” Rupanya Raja Fistulina ignin memotong rambut kaca Putri
Dandelia ketika tidur, sayang rencana itu gagal.
Putri Dandelia
mulai khawatir. Diam diam dia melarikan diri dari istana. Putri Dandelia
berjalan terus berjalan. Disepanjang jalan orang-orang member hormat. Dari rambutnya
yang berkilau, orang orang langsung mengenalinya sebagai putri Dandelia.
“Rambut
kakak bagus sekali!” seorang anak kecil berdiri dihadapannya, Putri Dandelia tersenyum.
Tiba tiba
anak itu berlari. Tak lama kemudian dia kembali membawa teman temannya. Anak
anak itu mengelilingi putrid Dandelia sambil mengagumi rambutnya, Putri
Dandelia tertegun. Mereka begitu kurus. Muka mereka pucat dan baju mereka robek
sana sini sepertinya mereka kelaparan.
Seorang anak
memberanikan diri menyentuh rambut Putri Dandelia, tanpa sadar air mata Putri
Dandelia menetes, hatinya tersentuh oleh penderitaan mereka. “Kasihan…” gumam
Putri Dandelia. “dengan rambut kacaku aku bias melakukan sesuatu untuk mereka!”
Cepat cepat
Putri Dandelia berdiri, lalu berlari, barlari dan berlari.
“Ayah..
Ayah.. maafkan aku! Kupersembahkan rambutku ini untuk rakyat Fistulina”. Putri
Dandelina menyerahkan seikat rambut kaca, dia telah memotong rambut kacanya
menjadi sangat pendek. “Oh putriku engkau memang berhati emas”
Raja
Fistulina segera menjual rambut kaca itu kepada permaisuri Merulius. Permaisuri
Merulius segera membayarnya dengan sekantung uang emas!.
Keesokan
harinya Putri Dandeliaberlari mendatangi ayahnya. “Ayah! Ayah! Lihat! Rambutku panjang
kembali! Tadi pagi aku bangun dan rambutku sudah panjang kembali seperti dulu”.
“Oh itu pasti itu berkat ketulusan hatimu, Dandelia”
Begitulah,
setiap Putri Dandelia memotong rambutnya, pagi harinya rambut kaca itu tumbuh
panjang seperti semula. Raja Fistulina menjual rambut rambut kaca Putri
Dandelia pada kerajaan kerajaan tetangga. Ada yang menggunakan sebagai rambut
palsu dan hiasan mahkota kerajaan.
Raja
Fistulina berhasil membangun kerajaanya kembali. Berkat rambut kaca putri Dandelia,
rakyat Fistulina tak miskin lagi. Mereka semakin mencintai Putri Dandelia.
Ternyata tidak hanya rambutnya yang berkilau, hati Putri Dandeliapun bening dan
berkilau seprti kaca.
Tag :
cerita anak
0 Komentar untuk "Putri berambut kaca"